Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, banyak negara yang berminat untuk mencari para pelaut dari Indonesia agar dapat bekerja di beragam industri kelautan dan perikanan di negara mereka.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat terobosan baru untuk bagaimana mengatur permintaan yang semakin banyak untuk tenaga kerja pelaut Indonesia," kata Fadel di Gedung KKP, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dalam kunjungannya ke berbagai negara di kawasan Eropa, ternyata sejumlah perwakilan dari negara itu mengemukakan bahwa mereka membutuhkan banyak tenaga kerja seperti untuk mengisi posisi di kapal pesiar.
Menteri Kelautan dan Perikanan menuturkan, pihak negara Eropa membutuhkan banyak tenaga pelaut antara lain karena pekerjaan tersebut ternyata sudah tidak banyak lagi diminati di negara-negara yang terletak di kawasan tersebut.
Setelah mendengar hal itu, Fadel menyadari bahwa ternyata terdapat peluang yang bisa diambil sehingga KKP berupaya menciptakan terobosan dengan membuat program lintas kementerian antara lain dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan, serta Kementerian Koperasi dan UKM.
Ia memaparkan, terobosan tersebut adalah penyelenggaraan International Job Fair on Marine and Fisheries yang akan digelar di Jakarta, tepatnya di Gedung SMESCO UKM, 23 - 25 Mei 2011.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan SDM KKP Syarief Widjaya memaparkan, kegiatan itu akan diikuti oleh 50 perusahaan berskala nasional dan
internasional.
Selain itu, berbagai perusahaan tersebut diperkirakan akan menyediakan sekitar 7.000 lowongan pekerjaan serta diperkirakan akan terdapat 30.000 orang yang akan menghadiri bursa kerja tersebut.
Berbagai jenis pekerjaan sektor kelautan dan perikanan ditawarkan pada pameran bursa kerja itu antara lain di bidang penangkapan ikan (awak kapal perikanan), budidaya perikanan (pengelola tambak dan "hatchery", dan laboratorium), serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Sektor lainnya yang ditawarkan adalah pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (pengelola kawasan wisata bahari dan konservasi), pelayaran (nahkoda, ABK, mekanik kapal, "chef"), petugas pengepakan atau pengalengan, dan jasa angkutan pengiriman perikanan (petugas pengiriman).
"Pameran ini diagendakan ditutup oleh Wakil Presiden Boediono," kata Syarief.
Sekretaris Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Sonny Pattiselano menyatakan, pemerintah juga selayaknya memikirkan tentang perlindungan terhadap para pelaut Indonesia yang banyak bekerja di luar negeri.
Sonny juga menyorot masih terdapat kesenjangan antara perundangan di dalam negeri dengan kebijakan internasional sehingga harus terdapat konsolidasi peraturan yang terintegrasi dengan baik.
"Keterlibatan serikat pekerja dalam hubungan industrial di sektor kelautan dan perikanan juga harus diperhatikan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar