/* Website template by freewebsitetemplates.com */ #header div div div div { height: 1%; float: right; padding-bottom: 20px; width: auto; } #header div div#section ul li a { padding: 0; } #content div.home div.section ul li { margin-top: 12px; } #content div div#account div form table tr td label input#rememberme { vertical-align: middle; } #footer div.home div div.section { height: 281px; } #footer div#navigation { margin-top: 40px; }

Senin, 20 Juni 2011

Penyakit Pada Kambing

PENYAKIT METABOLIK
- suatu gangguan yang menyangkut kekurangan atau ketidakmampuan penguraian proses fisik dan kimiawi dalam tubuh (metabolisme)

a. ACIDOSIS (Asam berlebih dalam darah)
Gejala Klinis
- kembung perut (bloat), tidak mau makan, mencret berat, dehidrasi
- sakit : gigi bekertak
- gerakan rumen berhenti dan rumen terasa berair
- hewan lemah, goyah dan tidak mampu berdiri
- tidak diobati : mati dalam waktu 1 – 2 hari

Penyebab
- kebanyakan makan pakan yang mudah dicerna denga kadar pati dan gula tinggi (padi-padian, sayuran, buah-buahan dan hasil ikutannya)
- pH rumen menjadi asam (< 5)


Pengobatan dan pencegahan
- minyak nabati (sayur), campuran arang dengan sodium bicarbonat
- pencahar ringan : membersihkan rumen

(magnesium sulfat (garam epson 15-30 gr dicampur dalam 100-200 ml air), susu magnesia 45-60 ml)
- jangan memberi makanan buangan sayur-mayur dan buah-buahan yang basah
- rumput muda dan basah : dijemur atau dicacah

b. BLOAT/ TYMPANI (Kembung perut, Hoven, Meteorism)
Gejala Klinis
- sakit, diam dan tidak mau makan, sulit bernafas
- sisi perut kiri mengembung/menonjol, jika ditepuk bersuara seperti drum
- gerakan rumen berlangsung terus sampai bagian dalam dari mulut dan daerah sekitar mata menjadi biru : kekurangan oksigen, mendekati kematian

Penyebab
- ketidakmampuan menghilangkan gas yang dihasilkan rumen
- gas : murni atau tercampur makanan (lambung berbuih/frothy bloat)
- disebabkan oleh pemberian buah polongan/legumes (kaliandra, cebreng) dan sedikit padi-padian (jagung, kedelai)
- terlalu banyak konsentrat yang mengandung pati
- setiap makanan bisa menyebabkan bloat jika hewan tidak bisa menyerdawa gas karena menyumbat kerongkongan/oesophagus oleh makanan, buih/benda asing
- kematian : kemampuan pertukaran oksigen dalam darah menurun

Pengobatan dan pencegahan
- paksakan hewan berdiri atau berjalan
- ikatkan kayu/tali dalam mulut agar mengunyah : merangsang pengeluaran liur dan membantu mengurangi kembung
- jika dalam kondisi kritis : masukkan selang karet lewat kerongkongan sampai lambung (berdiameter 1-2 cm)
- tuangkan/pompakan 100-200 ml (1-1,5 cangkkir) minyak mineral/nabati melalui selang karet
- poloxalone 10 mg/Kg per oral dapat mengurangi gas berbuih
- terakhir : jarum besar, trocar, cannula ditusukkan pada bagian tubuh sebelah kiri

(hati-hati karena 60-80% hewan yang ditusuk mati karena infeksi)


c. GRASS TETANY (Kejang rumput, Hypomagnesemia tetany)

Gejala Klinis
- diawali dengan gugup, mudah kaget, kemudian lemah, menjatuhkan diri dan tidak dapat berdiri lagi/lumpuh
- hampir sama dengan gejala milk fever

Penyebab
- makanan : kadar magnesium rendah, kadar Mg darah rendah
- terjadi jika rumput muda dan lunak merupakan satu-satunya makanan
- padang rumput dipupuk dengan kalium (potash) pada musim hujan : subur
- rumput hijau muda : kadar Mg rendah
- cepatnya makanan pada saluran pencernaan : pengambilan Mg tubuh terbatas

Pengobatan dan pencegahan
- preparat Mg secara intra vena (infus) (perlahan dan hati-hati) : sama dengan milk fever
- pencegahan: pemberian jerami leguminosa dan padi-padian dan membatasi makanan hanya rumput subur
- sedikit jerami hijauan diberikan untuk mengurangi konsumsi rumput atau menghambat jalannya rumput dalam saluran pencernaan

d. MILK FEVER (Demam susu, Parturient paresis, Hypocalsemia)
Gejala Klinis
- berjalan terhuyung-huyung atau dengan kaki diseret
- kadang-kadang sembelit (constipatio) atau terlalu lemah untuk melahirkan
- tidak mampu berdiri dan depresi ke samping, seperti huruf S
- pemeriksaan laboratorium : kadar Ca dalam serum < 5 mg/100 ml
- biasanya terjadi beberapa hari menjelang melahirkan sampai bebrapa hari setelah melahirkan Penyebab
- menjelang kelahiran, hewan tidak bisa melepaskan secara normal Ca dalam tulang untuk produksi susunya, sehinga menggunakan Ca dalam darah
- jika Ca dalam darah turun sampai titik kritis, timbul gejala

Pengobatan dan pencegahan
- larutan 25% kalsium boroglukonat, biasanya 50 – 100 ml
- sebagian diberikan secara intra vena dan sebagian lagi secara sub cutan : untuk mengurangi kemungkinan penghambatan fungsi jantung oleh suntikan secara intra vena
- penyuntikan secara intra vena harus hati-hati : kontrol kenaikan dan penurunan denyut nadi dan detak jantung saat penyuntikan
- pencegahan : diit Ca relatif rendah 30 hari menjelang melahirkan, dengan pemberian jerami rumput saja tanpa leguminosa, diit ini akan memaksa pelepasan hormon yang menggertak pemindahan Ca dalam tulang ke darah sehingga ketika induk membutuhkan Ca untuk produksi susunya prosesnya akan berjalan baik
- setelah anak lahir berikan diit Ca tinggi secara teratur termasuk pemberian leguminosa

e. MENCRET/DIARE

Gejala Klinis
- merupakan gejala penyakit pada perut
- feses lembek sampai cair, kadang-kadang berdarah atau ada zat lain yang menyertai (luruhan sel usus, cacing, dll)

Penyebab
- secara garis besar ada 3, yaitu : bakteri, parasit internal (cacing, protozoa), dan kesalahan makan atau cuaca (non infeksi)
- bakteri : terjadi pada anak baru dilahirkan karena terlambat pemberian kolostrum (> 8 jam) sehingga anak kurang mampu menyerap zat kebal dari induk, akibatnya pertumbuhan bakteri E. coli lebih cepat dibanding bakteri Lactobacillus yang menguntungkan, mencret akibat infeksi E. coli
- parasit internal : menyerang anak di bawah 2 bulan karena pemberian pakan yang mengandung parasit dan kandang yang kotor
- non infeksi : karena kandang kotor, lembab dan pemberian pakan dengan serat kasar tinggi atau perubahan pakan

Pengobatan dan pencegahan
- antibiotika yang tepat untuk akibat bakteri
- mengusahakan pemberian kolostrum secepat mungkin (1/2 jam setelah lahir)
- selalu memberi obat cacing secara rutin, manajemen pakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar